Cerita Cinta Nabi Yusuf AS & Zulaikha — Kisah Penuh Hikmah

Kisah Cinta Nabi Yusuf AS dan Zulaikha: Antara Godaan, Kesabaran, dan Pengharapan

Oleh Redaksi Ikhtiar Jodoh

Siapa yang tak kenal Nabi Yusuf (AS)? Sosok nabi yang tampan, beriman teguh, serta selalu diuji dengan cobaan berat. Di antara cerita paling menarik yang sering dibicarakan adalah kisah “cinta” antara Nabi Yusuf dan Zulaikha. Namun, kata “cinta” di sini tak selalu sama dengan makna romantis duniawi yang biasanya kita bayangkan. Kisah ini mengandung pelajaran mendalam tentang iman, batasan diri, dan keyakinan bahwa Allah menjaga hati hamba-Nya.

1. Awal Pertemuan: dari Sumur ke Istana Mesir

Menurut riwayat dalam tafsir dan kisah para ulama, Nabi Yusuf pernah dibuang oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur karena iri. 0 Orang yang lewat menemukannya dan kemudian dijual sebagai budak ke Mesir. 1

Di Mesir, Yusuf dibeli atau diangkat ke dalam rumah seorang pejabat tinggi Mesir (disebut “Al-Aziz”) dan dalam tradisi populer, istrinya disebut Zulaikha meskipun Al-Qur’an tidak menyebutkan namanya secara eksplisit. 2 Yusuf kemudian tumbuh menjadi pemuda yang rupawan dan berbudi pekerti, sehingga menarik perhatian Zulaikha. 3

2. Godaan Zulaikha & Batasan Yusuf

Seiring berjalannya waktu, Zulaikha pun mulai merasakan ketertarikan yang kuat terhadap Nabi Yusuf. Dalam satu kesempatan ketika sang suami sedang jauh, Zulaikha menutup pintu rumahnya dan menggoda Yusuf agar mendekat. 4 Yusuf, dalam ketaatannya kepada Allah, menolak godaan tersebut dengan berkata bahwa ia berlindung kepada Allah, dan bahwa tuannya (Al-Aziz) telah memperlakukannya baik. (QS. Yusuf: 23) 5

Dalam upaya menghentikan Yusuf, Zulaikha menarik bajunya dari belakang (menyobek bagian belakang bajunya). 6 Ketika suaminya pulang dan menyaksikan keadaan itu, Zulaikha segera menuduh Yusuf mencoba memperkosanya. Yusuf membantah tuduhan tersebut, dan suaminya kebingungan siapa yang benar. 7 Untuk menyelesaikan masalah itu, digunakan salah satu cara: memeriksa posisi robekan baju — jika robekan ada di depan, maka Yusuf dianggap bersalah, tetapi jika robekan di belakang, maka tuduhan Zulaikha lebih mungkin. Dalam kasus ini, baju Yusuf sobek di bagian belakangnya, sehingga menyatakan bahwa tuduhan Zulaikha tidak benar. 8

Namun kejujuran Yusuf tetap diuji. Yusuf meminta agar dirinya dipenjara daripada tunduk pada rayuan Zulaikha atau fitnah orang lain. Allah pun melindungi Yusuf dan menyelamatkannya dari perbuatan buruk. (QS. Yusuf: 33) 9

3. Penjara, Kesabaran, dan Perjalanan Hidup

Sebelum ujian itu, Yusuf memang ditahan dalam penjara walau ia tak bersalah. 10 Di dalam penjara, Yusuf tetap menjaga etika, ketaatan, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ia diberi kemampuan untuk menafsirkan mimpi, dan melalui karunia itu, ia akhirnya diangkat sebagai pejabat tinggi Mesir dalam pemerintahan sang raja. 11

Ketika masa paceklik melanda negeri Mesir dan sekitarnya, posisi Yusuf sangat penting. Ia berhasil mengatur strategi penyimpanan pangan agar negeri tersebut selamat dari kelaparan. Kemudian, Zulaikha muncul kembali dalam kisah ini sebagai salah satu pihak yang merindukan pertemuan dengan Yusuf dalam keadaan yang sangat berbeda. Dalam beberapa versi kisah (termasuk Isra’iliyyat dan tafsir klasik), Zulaikha hidup dalam kesengsaraan, kehilangan kecantikan, bahkan menjadi buta karena tangisannya dan kerinduan yang mendalam. 12

4. Pertemuan Lagi & Akhir Kisah Cinta

Dalam versi narasi populer yang bersumber dari Isra’iliyyat (kisah yang tidak terdapat secara eksplisit dalam Al-Qur’an tetapi berkembang di tradisi keislaman dan sastra), ketika Yusuf lewat di suatu jalan, Zulaikha menyeru dan menyatakan betapa besarnya rasa rindunya. Yusuf pun mengetahui keadaan Zulaikha dan memerintahkan agar ia dibawa ke hadapannya. 13 Dalam dialog yang penuh haru, Yusuf bertanya: “Masihkah ada sedikit pun rasa cintamu padaku?” Zulaikha menjawab bahwa memandang wajah Yusuf lebih ia sukai daripada dunia seisinya. 14 Yusuf menangis mendengarnya. Akhirnya, di sebagian versi, mereka menikah, dan Allah memulihkan kembali kecantikan, harta, dan penglihatan Zulaikha. 15

Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah kisah pernikahan tersebut benar-benar terjadi atau bersifat kiasan atau bagian dari cerita naratif tradisional. Beberapa ulama berpendapat bahwa fokus kisah ini sebenarnya bukan pada romantika antara manusia, melainkan cinta utama kepada Allah, dan ujian menjaga diri dari dosa. 16 Jadi, dalam pandangan mereka, kisah “cinta Yusuf-Zulaikha” harus dibaca dalam bingkai spiritual dan moral, bukan sekadar kisah asmara biasa.

5. Pelajaran & Hikmah dari Kisah Ini

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha mengandung banyak pelajaran yang relevan untuk zaman sekarang, terutama bagi mereka yang sedang berproses mencari pasangan hidup (ikhtiar jodoh). Berikut beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

Menjaga diri dari godaan. Yusuf memilih untuk menjauh dan berlindung kepada Allah agar tidak jatuh dalam dosa besar. 17
Kesabaran dalam menghadapi fitnah. Yusuf menghadapi tuduhan yang tidak benar dan harus menanggung konsekuensi yang berat. tetapi ia tetap sabar dan percaya Allah akan membela kebenaran. 18
Allah menjaga hamba-Nya. Meski ujian datang, Allah tetap melindungi Yusuf dan menjadikan jalan keluarnya lebih mulia. 19
Cinta bukan sekadar nafsu. Cinta yang diangkat dalam kisah ini harus berada dalam kerangka yang halal dan memiliki tujuan yang baik (spiritual). 20
Jodoh di tangan Allah. Jika Allah telah memungkinkan jodoh, Ia akan menyatukan dengan cara yang baik dan pada waktu yang tepat. 21
Kembalinya cinta yang suci. Dalam versi cerita, kecantikan dan status Zulaikha kembali dengan izin Allah ketika ia bertaubat dan ikhlas. 22

6. Catatan Kritis & Batasan Pemahaman

Saat menulis atau menceritakan kisah ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjebak pada legenda atau kisah tidak shahih:

Al-Qur’an tidak menyebutkan nama “Zulaikha” secara eksplisit. Ia disebut hanya sebagai “istri Al-Aziz” (Imra’atu al-Aziz). 23
Tidak semua unsur kisah versi populer memiliki dasar riwayat qawli atau atsar yang kuat. Beberapa bagian berasal dari Isra’iliyyat dan tafsir klasik yang perlu dibaca dengan penuh kehati-hatian. 24
Penafsiran cinta di duniawi harus dipadukan dengan konteks spiritual. Bagi sebagian ulama, Yusuf tidak “jatuh cinta” dalam makna biasa; cinta utamanya adalah kepada Allah. 25
Gunakan kisah ini sebagai sarana dakwah & refleksi, bukan untuk romantisasi berlebihan. Saat menarasikan, hindari dramatisasi yang berlebihan sehingga keluar dari etika dan hikmah.

7. Bagaimana Menjadikan Kisah Ini Relevan dalam Ikhtiar Jodoh

Bagi Anda yang sedang menjalani proses ikhtiar jodoh, berikut beberapa poin praktis dari kisah Yusuf-Zulaikha:

Utamakan ketaatan kepada Allah. Jika niat kita baik dan hati kita selalu diarahkan kepada-Nya, maka segala proses akan lebih ringan.
Jagalah hati & pandangan. Sama seperti Yusuf menjauh dari godaan, kita pun perlu menjaga diri dari hal-hal yang bisa memancing hawa nafsu atau fitnah.
Tidak perlu tergesa mencari cinta sempurna. Cinta yang halal dan baik akan datang di waktu yang tepat — persiapkan diri dari sisi akhlak, ibadah, dan mental.
Hadapi ujian dengan sabar. Dalam proses pertemuan atau pengenalan, akan ada hambatan, keraguan, atau fitnah — ini bagian dari perjalanan. Tetap dalam landasan iman dan kejujuran.
Berdoa & bermunajat secara khusyuk. Mintalah kepada Allah agar dipertemukan dengan pasangan yang baik dan sesuai dengan syariat-Nya.
Terus memperbaiki diri. Jangan hanya mencari pasangan ideal, tetapi jadilah pribadi yang layak untuk dicintai dan menjadi imam/wanita shalih/shalihah bagi pasangan.